Get password
   
Search Product
Please select
 
Services
Product Categories
Message Board
Partners




Co-Funded

more details..

Bali Belum Optimal Garap Pasar UE


Thursday April 13, 2006
Kapanlagi.com - Kawasan uni Eropa yang merupakan gabungan --pasar tunggal-- 25 negara dengan total penduduk 450 juta jiwa dengan pendapatan kapita wargannya cukup tinggi, merupakan pasar potensial bagi produk Bali yang hingga kini belum digarap optimal.

Kadisperindag Bali, I Gusti Ngurah Suteja, mengemukakan hal itu dalam kesempatan pelatihan jaringan EuroBali Export, yang diikuti 36 pengusaha kecil tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kecil Kuta (Kuta Small Business Asosiation- KSBA), di Kuta, Sabtu.

Eropa selama ini merupakan pasar kedua terbesar bagi Bali setelah Asia Pasifik, namun nilainya setiap tahun tidak lebih dari 200 juta dolar AS. Padahal nilai ekspor Indonesia ke Eropa setiap tahun rata-rata mencapai 10 miliar dolar AS.

Secara rinci ia menyebutkan, nilai ekspor Bali ke mancanegara pada tahun 2000 tercatat 407 juta dolar AS yang ke-Eropa hanya 166 juta dolar AS (31,14 persen), tahun berikutnya total 883 juta dolar As lebih yang ke-Eropa hanya 121 juta dolar AS (13,78 persen).

Tahun 2002 nilai ekspor Bali tercatat 460 juta dolar AS, 146 juta dolar AS diantaranya ke Eropa (31,84 persen), setahun kemudian 491 juta dolar AS ke-Eropa 179 juta dolar AS (36,50 persen) dan tahun 2004 total ekspor 499 juta dolar AS, peran Eropa 199 juta dolar AS (39,96 persen).

Angka nilai ekspor Bali ke-Eropa ini bisa ditingkatkan, melalui penetrasi pasar secara langsung seperti promosi dan kontak bisnis melalui dunia maya.

"Pelatihan bagi UKM kali ini yang didanai dan dibantu komisi Eropa, diharapkan mampu menambah wawasan dan ketrampilan para pengusaha kecil untuk berkiprah di pasar global. Kita sangat terbantu adanya pelatihan semacam ini," ujar Suteja.

Sementara itu, Konsul Perdagangan Kedubes Austria di Indonesia, Raymund Grandt mengemukakan, para pengusaha kecil tidak segan-segan untuk mencari informasi peluang pasar, trend, hingga data lengkap mitra pembeli "buyer" potensial, mulai nama, nomor telepon, pimpinan dan lain sebagian.

"Semua informasi itu bisa didapat gratis melalui Kedubes negara-negara Eropa di Indonesia maupun KBRI di Eropa. Bisa melalui telepon, fax atau e-mail. Kita akan bantu sepenuhnya," ucapnya.

Karena itu, ia berharap para pengusaha kecil yang ikut pelatihan kali ini benar-benar menyimak materi diberikan, sehingga mampu membuka cakrawala menembus pasar global.

Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia setelah Jepang, dengan tingkat pendapatan perkapita masyarakat cukup tinggi. Ini merupakan pasar potensial bagi para pengusaha kecil, asalkan tata cara ekspor ke Eropa dipahami.

I Made Supatra Karang, ketua KSBA menjelaskan, pelatihan ini sebagai upaya pengusaha kecil di Indonesia dapat akses menembus pasar Eropa, memperluas jaringan usaha.

Proyek EuroBali ini juga mencakup mengenai membina hubungan baik dengan kosumen dan rencana usaha. Sejumlah 12 orang tenaga ahli dari Eropa memberi tip-tip tentang cara menembus pasar Eropa, serta tukar informasi dengan "buyer" Eropa, tuturnya. (*/rit)